Senin, 02 Januari 2012

KETIKA ALLAH BERKATA TIDAK

* Ya Allah ambillah kesombonganku dariku. Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."

* Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat. Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."

* Ya Allah beri aku kesabaran. Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."

* Ya Allah beri aku kebahagiaan. Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."

* Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan. Allah berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku."

* Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat  Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."

* Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku  Allah berkata...
"Akhirnya kau mengerti !"

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah  susah  payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan  lamaran  telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali -- orang lain dengan  mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya - tanpa  susah  payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang  terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas  badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa  memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu  lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan  segala  dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.

Kita  sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus  berdoa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar