CATATAN KECIL : SEBUAH PERNIKAHAN ISLAM
Jika ada surga di dunia, maka surga itu adalah pernikahan yang bahagia. Pernikahan yang bahagia itu didasari oleh pernikahan yang penuh barokah untuk mewujudkan keluarga yang saqinah, yang didalamnya ada keindahan dan ketentraman hidup serta ladang amal sholeh.
"Ada tiga golongan manusia yang ALLAH berhak menolong mereka, yaitu seorang pejuang di jalan ALLAH. Seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka. Dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya." (HR.Ahmad, Nasa'I, Tirmidzi)
Semoga ALLAH berkenan membalas kebaikan yang besar, menjernihkan hati kita dan menyelamatkan kita beserta keturunan kita dari fitnah dunia dan akhirat. Amien
DO'A WALIMATUL URUUSY
Kami lengtangkan jemari kehadirat ALLAH Subhanahu Wata'ala, seraya melafadzkan do'a semoga dengan karunia-Nya menuntun bahtera hidup baru kami berdua.
Ya ALLAH semoga cucuran hidayah & taufiq-Mu dapat menciptakan rumah tangga kami kekal seperti Nabi Adam & Hawa, Setentram rumah tangga Nabi Ibrahim & Sarah, Nabi Yusuf & Zulaikha, Sejahtera seperti junjungan kami Nabi Muhammad SAW & Khadijah Al-Kubra.
Ya ALLAH terangilah hati kami, teguhkanlah iman kami, dan baguskanlah amal perbuatan kami, serta jagalah keikhlasan kami. Berikanlah kami keturunan yang shaleh taat kepada ibu bapaknya dan taqwa kepada-Mu. Lapangkanlah rizki kami, rizki yang halal yang menyenyakkan bila kami tidur dan menentramkan bila kami bangun, dekatkanlah kami menuju kebaikan dan jauhkanlah kami dari keburukan, kabulkanlah hajat kami yang mendapatkan ridho-Mu dan kebajikan.
Semoga Engkau berkenan memberikan rahmat-Mu agar rumah tangga kami menjadi surga di dunia dan surga di akhirat kelak .
"Semoga ALLAH menghimpun yang terserak dari keduanya, memberkati mereka berdua dan kiranya ALLAH meningkatkan kualitas keturunan mereka, menjadikannya pembuka pintu-pintu rahmat, sumber ilmu dan ni'mat serta rasa aman bagi ummat."
(Do'a dari Nabi Muhammad SAW pada pernikahan putrinya Fatimah Az Zahrah dengan Ali bin Abi Thalib).
RISALAH NIKAH
Maha Suci ALLAH SWT yang telah menciptakan dua jenis dengan sebaik-baik kejadian dan saling memiliki kelebihan. Penciptaannya adalah agar saling membina hubungan dengan jalinan yang harmonis.
Menikah merupakan sunnah yang diagungkan oleh ALLAH SWT. Di Al-Qur'an menyebutkan pernikahan sebagai Mitsaqan Ghalizha (Perjanjian yang sangat berat). Dan setiap jalan yang menuju Mitsaqan Ghalizha
dimuliakan oleh ALLAH SWT. Islam memberikan penghormatan yang suci kepada niat dan ikhtiar untuk menikah.
Disunnahkan nikah agar manusia tidak terjerumus dalam mengayunkan langkahnya. Dengan berbekal Al-Qur'an dan Sunnah maka jalinan dua insan memiliki tanggung jawab dalam perilaku dan perbuatan baik hari ini, esok dan kemudian.
PERNIKAHAN
"Dan segala sesuatu Kami jadikan berpasang-pasangan agar kamu sekalian berpikir" (QS. Adz-Azaariyaat :49)
Anjuran Untuk Menikah
"Dan nikahkanlah bujang-bujang kamu dan budak laki-laki dan perempuan yang telah patut untuk menikah. Jika mereka itu miskin maka nanti ALLAH berikan kecukupan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan ALLAH Maha Luas karunianya lagi Maha Tahu." (QS.An-Nuur :32)
Dalam sebuah hadist Rasullullah SAW
"Wahai pemuda, barang siapa diantara kalian memiliki kemampuan, maka menikahlah karena itu dapat lebih menahan pandangan dan menjaga kehormatan. Dan siapa yang tidak memiliki kemampuan itu hendaklah ia selalu berpuasa, sebab itu merupakan kendali baginya." (HR. Bukhari Muslim)
Hidup Membujang
Pria dan wanita mempunyai naluri untuk bertemu baik dalam rangka memenuhi kebutuhan rohaniyah, bilogis maupun sosial. Ini adalah fitrah. Sebagai agama fitrah Islam melarang keras umatnya hidup membujang sekalipun dengan dalih demi konsentrasi ibadah kepada ALLAH karena pernikahan itu sendiri merupakan ibadah kepada ALLAH yang nilai pahalanya tidak kalah dengan dzikrullah, dsb.
Rasullullah bersabda :
"Sejelek-jeleknya kamu adalah hidup membujang dan serendah-rendahnya mayitmu adalah orang yang hidup membujang." (HR. Bukhari) "Nikah itu sunnahku. Barang siapa yang tidak mau menerapkan sunnahku, sudah tentu ia bukan dari golonganku. Maka budayakanlah perkawinan, karena aku bangga dengan banyaknya bilanganmu lebih dari umat-umat lain di hari kiamat." (HR. Bukhari Muslim. Ibnu Majah)
Tujuan Menikah
Dalam Islam pernikahan bukanlah sekedar pemenuhan kebutuhan biologis atau formalisasi hubungan dua jenis manusia secara sah. Ia adalah ibadah yang sasaran pokoknya adalah terpeliharanya kesucian dan kehormatan (QS. 4 : 25 & QS. 5 : 5), Untuk mencapai kehidupan yang saqinah mawadah warahmah (QS. 30 : 21). Ia adalah mata rantai perjuangan menegakkan kalimatul haq, memelihara nasab, menghindarkan dekadensi moral dan suatu kerja sama memperbanyak generasi sholeh dan sholekah. Pernikahan
mengandung nilai sakral dengan tanggung jawab sosial yang berdimensi luas, yaitu Keluarga Saqinah, asyarakat Marhamah dan Negara Thoyibah.
Walimah
Walimah merupakan ungkapan rasa syukur kepada ALLAH SWT sekaligus melalui walimah kita mengungkapkan kerendahan hati kita untuk meminta do'a yang sungguh-sungguh kepada para hadirin, semoga walimah tidak menjadikan pernikahan kita berkurang barakahnya. Agar walimah nikah
dapat menjadi ungkapan rasa syukur kita yang jernih dan kerendahan hati kita untuk meminta do'a yang tulus lalu para tamupun benar mendo'akan dengan dengan hati yang ikhlas, sehingga ALLAH SWT berkenan melimpahkan barokah-Nya. Semoga melalui pernikahan yang barokah itu ALLAH berkenan
memberi syafaat kepada kita kelak di hari kiamat.
Seperti diriwayatkan dalam hadist :
"Buatlah sebuah perayaan, adakan walimahan meskipun hanya dengan memotong seekor kambing." (HR. Bukhari Muslim). Hal yang perlu diperhatikan dan ditekankan adalah penegasan tentang pentingnya
mengadakan walimah, sepanjang walimah tetap memperhatikan kemaslahatannya dan tidak menyelenggarakan pesta walimah secara berlebihan sampai diluar kesanggupannya yang justru mendatangkan madharat dan kerusakan sehingga pernikahan yang suci kehilangan barokhahnya.
Keluarga Muslim
Keluarga saqinah adalah keluarga yang senantiasa bermesraan di dunia juga di akhirat. Dan suami istri yang berhasil mewujudkan adalah keluarga yang sukses dalam pandangan Islam.
"Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan pada hari kiamat akan disempurnakan pahalamu. Lalu barang siapa yang diselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka dia telah sukses. Kehidupan dunia ini tidak lain adalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Ali-Imran :185 )
Islam mengajarkan prinsip melaksanakan kewajiban sebelum menuntut hak. Dalam melaksanakan kewajiban dan hak tersebut akan banyak menghadapai tantangan dan ujian. Dan hanya dengan kekuatan taqwa serta tawakal kepada ALLAH SWT semua dapat dihadapi. Amat tepat kiranya bila bersama
berdo'a untuk keberkatan kedua mempelai, dengan Do'a yang diajarkan Rosulullah :
"Semoga ALLAH SWT mencurahkan keberkahan kepada kamu dan tetap mencurahkan keberkatan itu kepadamu serta menghimpun kamu berdua dalam kebaikan." Teriring harapan semoga ALLAH SWT berkenan melimpahkan taufiq dan hidayah kepada kedua mempelai hingga tergapai pantai idaman dalam rumah tangga, yaitu senua keluarga yang seia sekata, serasi & sejalan, penuh kasih manis & selalu dalam berkah ALLAH SWT, di saat menyenangkan maupun tidak menyenangkan, terpadu penuh mawadah dan rahmah menuju mardhotillah.
DASAR HUKUM PERNIKAHAN
Kallamullah
"Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri- istri dari jenismu sendiri, agar kamu tenteram hidup bersamanya dan diciptakan-Nya rasa kasih sayang diantara kamu."
(QS. Ar-Ruum : 21)
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena ALLAH telah melebihkan sebagian mereka (pria) atas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (pria) telah menafkahkan sebagin dari harta mereka. Sebab itu mereka (wanita) yang sholehah adalah yang taat kepada ALLAH
lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena itu ALLAH telah memelihara mereka. Wanita yang kamu khawatirkan nusyusnya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka ditempat tidur mereka dan pukulah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu maka janganlah kamu mencari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya ALLAH Maha Tinggi lagi Maha Besar. " (QS. An-isaa' : 34)
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa" (QS. Al-Furqan : 74)
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, ALLAH akan memampukan mereka dengan karunianya, Dan ALLAH Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nuur : 32)
"Dan orang-orang yang tidak mampu kawin, hendaknya menjaga kesucian (diri) nya ...." (QS. An-Nuur : 33)
"Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki ...." (QS. Al-Baqarah : 223)
"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu, mereka itu adalah pakaian bagimu dan kamu pakaian bagi mereka ...." (QS. Al-Baqarah : 187)
"Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan istrinya, agar Dia mereka merasa senang kepadanya. Setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat,
keduanya (suami istri) bermohon kepada ALLAH, rabbnya, seraya berkata, "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur." (QS. Al-Araaf : 189)
"Dan dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia (jadikan) manusia itu (punya) keturunan dan musyaharah dan adalah Rabbmu Maha Kuasa" (QS. Al Furqaan : 54)
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik
adalah untuk wanita-wanita yang baik pula ....." (QS. An Nuur : 26)
" ...... Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan ALLAH Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS. Al-Baqarah : 228)
Hadist-hadist Rosullullah SAW
"Rasullullah SAW melarang laki-laki yang menolak kawin untuk beralih kepada ibadah saja." (HR. Bukhari)
"Jika datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agama dan akhlaqnya, kawinkahlah dia dan bila tidak kamu lakukan, akan terjadi fitnah dimuka bumi dan kerusakan yang meluas." (HR. At-Tirmidzi dan
Ahmad)
"Rasullullah SAW, bersabda kepada Ali r.a, "Hai Ali ada tiga perkara yang kamu jangan tunda-tunda pelaksanaanya, yaitu Sholat apabila tiba waktunya, Jenasah apabila sudah siap penguburannya dan Perempuan (gadis/janda) apabila ada laki-laki yang sepadan yang meminangnya." (HR. Ahmad)
"Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya, ALLAH akan menambah baginyakerendahan, barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta bendanya maka ALLAH akan menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawini wanita karena memandang
keturunannya, ALLAH akan menambah baginya kehinaan. Akan tetapi, barangsiapa mengawini seorang wanita dengan maksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesuciannya atau ingin mendekatkan
ikatan kekeluargaan, ALLAH akan memberkahi istri baginya." (HR. Bukhari)
keturunannya, ALLAH akan menambah baginya kehinaan. Akan tetapi, barangsiapa mengawini seorang wanita dengan maksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesuciannya atau ingin mendekatkan
ikatan kekeluargaan, ALLAH akan memberkahi istri baginya." (HR. Bukhari)
"Sesungguhnya ALLAH Ta' ala berfirman pada hari kiamat kelak, "Mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku ? Hari ini Kunaungi mereka, dimana tidak ada naungan yang lain selain naungan-Ku." (Shahih Muslim)
"Jika sekiranya aku dibolehkan menyuruh seseorang bersujud kepada seseorang yang lainnya, niscaya aku akan menyuruh istri bersujud kepada suaminya." (HR. At-Tirmidzi)
"Dunia itu perhiasan dan sebaik-baik perhiasan itu adalah wanita yang sholehah. " (HR. Muslim)
"Takutlah kepada ALLAH dalam urusan wanita, karena sesungguhnya kamu mengambil mereka dengan kepercayaan ALLAH, dan halal bagimu mencampuri mereka dengan kalimat ALLAH dan diwajibkan atas kamu (suami) memberi nafkah dan pakaian kepada mereka (istri) dengan cara yang sebaik-baiknya." (HR. Muslim)
"Engkau harus memberikan makan apabila engkau makan dan memberinya pakaian apabila engkau berpakaian. Janganlah engkau membiarkannya kecuali di rumah." (HR. Ahmad Abu Dawud dan Ibnu Hibban, disahihkan oleh Hakim)
"Ada empat perkara, siapa yang memilikinya berarti mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat, yaitu hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, dan sabar pada waktu sakit, serta istri yang mau dinikahi
bukan karena ingin menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan dan menginginkan hartanya." (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Hibban)
bukan karena ingin menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan dan menginginkan hartanya." (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Hibban)
"Tiada kemanfaatan bagi orang-orang mukmin setelah taqwa kepada ALLAH Azza wa jalla selain istri yang shalihah ...." (HR. At-Tirmidzi)
"Pilihlah calon suami/istri yang baik demi keturunanmu, sebab pengaruh keturunan itu sangat kuat." (HR. Abu Daud)
"Apabila seorang hamba telah berkeluarga, berarti dia telah menyempurnakan separoh dari agamanya. Maka takutlah kepada ALLAH terhadap separohnya yang lain." (AL Hadist Ath -Thabarani)
"Seorang janda yang akan dinikahi harus diajak bermusyawarah dan bila seorang gadis, maka harus dengan seijinnya (persetujuannya) dan tanda persetujuan seorang gadis adalah diam (ketika ditanya)." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majjah)
"Tidak sah pernikahan kecuali dengan (hadirnya) wali, dua orang saksi dan dengan mahar (mas kawin), sedikit maupun banyak." (HR. Ath-Thabbarani)
"Sebaik-baiknya kamu adalah yang terbaik terhadap keluarga dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, sedangkan orang yang mengihina kaum wanita adalah orang yang rendah dan hina." (HR. Abu-Asakir)
"Istri yang paling besar barokahnya ialah yang paling ringan tanggungannya (bebannya)." (HR. Ahmad dan Al-Hakim)
"Sesungguhnya wanita itu seumpama tulang rusuk yang bengkok. Bila kamu membiarkan (bengkok), kamu memperoleh manfaatnya, dan bila kamu berusaha meluruskan, kamu mematahkannya." (HR. Ath-Thahawi)
DO'A UNTUK PENGANTIN SESUDAH AKAD NIKAH
"Allahumma, ya ALLAH, karuniakanlah kepada kedua pengantin yang baru melangsungkan akad nikah, taufiq, hidayah, inayah, himayah, kifayah, rahmah dan barokah.
Allahumma, ya ALLAH, karuniakanlah kepada merka kebahagiaan dan kesejahteraan hidup penuh kedamaian dan kerukunan berlandaskan saqinah, mawaddah, dan rahmah.
Allahumma, ya ALLAH, lindungilah mereka dari segala godaan dan fitnah oleh setan manusia dan setan jin.
Allahumma, ya ALLAH, tolonglah mereka dan permudahlah bagi mereka, agar mereka mampu membangun dan membina keluarga dan rumah tangga dengan keturunan yang shaleh, berguna, bermanfaat, dan berbhakti kepada orang tua mereka, masyarakat, agama dan nusa bangsa."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar